Dimaharkan Keris Jalak Sangu Tumpeng JST Pamor Keleng Wingit Bhirawa












Mahar Rp.1.888.900
.
JALAK SANGU TUMPENG
.
adalah salah satu bentuk dhapur keris lurus, ukurannya sedang. Gandik-nya polos, memakai pejetan, tikel alis, sogokan rangkap, sraweyan dan tingil. Akan tetapi bisa dikatakan sangat sulit untuk menemukan Jalak Sangu Tumpeng yang masih mempinyai tingil, biasanya sudah terkena korosi. Ricikan lainnya tidak ada. Diantara para pecinta keris banyak yang beranggapan bahwa keris ber-dhapur Jalak Sangu Tumpeng ini umumnya mempunyai tuah yang membuat pemiliknya mudah mencari rezeki. Itulah sebabnya, keris ini biasanya dimiliki oleh para pedagang, pengusaha, atau pegawai bank, dan profesi sejenisnya.
Seperti halnya Dhapur Sengkelat, keris Dhapur Jalak Sangu Tumpeng begitu populer dan mendapat tempatnya tersendiri bagi masyarakat Jawa. Tak heran Keris Jalak Sangu Tumpeng sering dijadikan Pusaka Warisan Keluarga turun temurun.
Bentuk Jalak Sangu Tumpeng, maknanya adalah sudah yakin, artinya adalah rezeki dari Allah. Makna rahasianya, manusia itu jangan khawatir atau was-was kalau-kalau tidak dapat makan, sebab Gusti Allah itu benar-benar Maha Pemurah sekaligus Pengasih. Jalak merupakan symbol atau gambaran seseorang (manusia) yang berkewajiban mencari nafkah bagi keluarganya, dan dalam hidupnya perlu Sangu (membawa bekal). Sedangkan Tumpeng dalam kehidupan bisa berarti fisik makanan, namun dapat pula berarti yang bersifat rohani.
Beberapa catatan dari keraton menyebutkan bahwa KKA Kopek adalah salah satu keris pusaka Keraton Yogyakarta yang oleh kalangan keraton dan msyarakat Yogyakarta dianggap sebagai pusaka andalan raja. Keris itu berdhapur Jalak Sangu Tumpeng (Burung Jalak yang membawa bekal tumpeng), sor-sorannya berlapis emas seperti Panji Wilis sebagai penanda pusaka keraton. Lalu mengapa kemudian pusaka ini menjadi pusaka andalan raja?
.
KERIS KELENG lebih mengutamakan kematangan tempa juga kesempurnaan garap. Garap di sini yang dimaksud adalah meliputi keindahan bentuk bilah, termasuk di dalamnya ricikan. Keris Keleng juga bisa menjadi bahasa untuk memahami tingkat kematangan Si Empu, secara lahir maupun batin. Secara lahir bisa dilihat kesanggupan Si empu dalam mengolah besi untuk menjadi matang dan presisi. Dalam penggarapan keris tersebut juga dibutuhkan kecermatan dan kedalaman batin. Kedalaman batin Empu diterjemahkan dalam pamor yang hitam polos tidak bergambar. Empu sudah menep (mengendap) dari keinginan nafsu duniawi. makna yang disampaikan harus diterjemahkan dengan kedalaman rasa yang bersahaja. Efek yang ditimbulkan dari sugesti terhadap keris keleng tersebut adalah, bahwa keris tersebut mampu menjadi tolak bala. Ada juga yang beranggapan bahwa keris keleng tersebut memiliki kekuatan secara isoteri lebih multifungsi, dibanding dengan keris yang berpamor.
.
Dimaharkan bagi yang merasa cocok.
.
Jaya Sugih Tentrem,
Mayabumi
WA SMS 0838-0808-3888

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Keris : Kudhi sebagai Pusaka Sepanjang Zaman

Filosofi keris www.mayabumi.com : Suratman Kethip dan Guminah Pusaka Legenda Pekalongan

Artikel Karakter Keris Tuban